Posts

Hello... it's me... again

Hai, hai, hello...     Sudah 2023, aku sudah 46 tahun, sudah 4 tahun jadi full time mom, sekarang melakukan banyak hal supaya ga jadi full time pengangguran juga 😁 Bantu Annet jualan, tapi sekarang lagi berkurang, soalnya Annet lagi asik doing amigurumi. Trus kerjaan yang ga pernah terbayang, tapi sekarang dikerjakan : bantu-bantu jadi sekretaris di dewan paroki gereja. Demi apa, kebayang saja ngga pernah, Ingrid bakal kerja di gereja 😂 Sebenarnya sih bukan full time job, ga repot juga, karena cuma jadi sekretaris 2, yang notabene jarang banget kerja karena sekretaris 1 nya rajin banget. Puji Tuhan tapi dikasih kesempatan begini. At least jadi ngerasa berguna. Dan nanti, pas saat masa jabatan berakhir, aku juga mesti pindah dari Banjarmasin, jadi anggap aja ini kesempatan terakhir Tuhan kasih buat berkarya di sini ( inget untuk selalu "be positive" ya Ingrid).

Bosen, bosen, bosen

Jadi... akhir-akhir ini rasanya tingkat kebosananku sudah mencapai skala 1.000.000. Rasanya bosen tapi ngga tau mesti ngapain. Kegiatan hari-hari cuma ngurus home learningnya Eba, ngurus rumah, sekali-sekali ke rumah mami dan tiap hari, tiap saat, nonton Viu atau Netflix atau DVD. Dipikir-pikir, kok bisa dulu iri sama orang-orang yang tinggal di rumah, yang ga kerja kantoran. Bukan bilang mereka nganggur atau ngga ada kerjaan, bahkan sekarang baru sadar kalau kerjaan di rumah itu ternyata lebih cape daripada kerjaan di kantor, tapi.... bosennya itu loh x_x Mungkin efek ga jalan-jalan, tapi sekarang kan lagi Covid, ga bisa kemana-mana, takut mo kemana-mana. Atau mungkin juga efek ga ketemu teman-teman. Dulu si senang-senang aja nganggur, jadi mamak-mamak, karena masih ketemu teman-teman sesama mamak-mamak di sekolah... tapi sekarang... ya efek Covid juga. Kayanya semuanya dari Covid d. Eba juga ga bisa ke Jakarta ketemu engkong sama emaknya. Rencana jalan-jalan ke Jateng juga batal. Sam

Was It Love & To All The Guys Who Love Me

Image
Menonton Was It Love seperti terbawa ke masa muda. Bukan karena aku mengalami hal yang sama, tapi karena romansa di cerita itu diciptakan dari tahun-tahun saat aku juga pernah muda. Somewhere sometimes at 90's ^_^ Ke-2nya bercerita tentang wanita-wanita yang sudah matang, single dan kuat. Yang 1 tentang cinta yang terpisah karena kesalahpahaman, dan yang 1 lagi tentang pertemuan yang terjadi dalam 4 masa kehidupan.  Buatku pribadi, Was It Love lebih menarik, because some scenes on Was It Love make me feel like I'm young again. To remember how it feel to fall in love & get disappointed & fall in love again. Sangat menyenangkan. To All the Guys Who Loved Me juga menarik, meskipun ceritanya rasanya lebih impossible to happen. Aku ingat sewaktu kecil, my mom ever told me that couple tied by unseen red yarn on their tiny fingers. Cerita ini juga mirip seperti itu. Meskipun sudah lahir berkali-kali, melewati masa kehidupan yang sama berkali-kali, tapi jodoh tidak terlepas &am

The Good Detective

Image
Another K-drama that I finished this week is The Good Detectives. The casts not so interesting at first, but the story is great & really entertaining.  It tells about a couple of detectives with their team that try to fix the wrong things in law enforcement in South Korea. When an inmates they believed to be innocent were put to death, they struggled to save him. And even though the rescue was ultimately unsuccessful, they still tried to put things in order, against hierarchy, power and wealthy. I really like the story, because it is not only about the relationship between police and criminals, but also about humans. How will people act when he knowing others secret, how a trustworthy media leader playing honest while in fact he try to steer up public opinion, how someone with hard willing can reach his want, though he should through the hard ways. I know that this might be cliche, but I don't think learning from K-drama is wrong, so if you like story about crime that will make

Train (Korean Drama)

Image
This series just finish last Sunday with 12 episodes to watch.  The story line is about parallel world that connecting by a train.  As far 'til the last episodes, there're 3 parallel world, world A, B & C that connecting by train from world B & C.  There's a detectives who strolling from world A to world B to find the truth behind the death of a person that precious for him.  The story is great. I'm not a fan of parallel world story, but Train is easy to watch & not confusing. The character is clearly & the timeline's too.  The twist at the end is also good, because they finally found each other (well, this is a spoiler, so don't say I didn't warn you).

Drama Korea

OK, so my newest passion is watching Korean dramas.  Sebenarnya, dari dulupun aku sudah suka nonton drama Korea, tapi tidak sampai seperti sekarang.  Dulu nonton 1 serial, diselesaikan antara 4 hari sampe 1 bulan, tergantung waktu yang tersedia.  Dan aku paling menghindari nonton serial on going alias yang masih diputar & kejar tayang.  Sekarang, mungkin saking banyaknya waktu (selain waktu buat masak, ngurus rumah, nyuci dan bantuin HLnya Eba), aku bisa nonton sampai 4 judul on going dari VIU atau Drakor ID plus 1 judul yang sudah selesai di DVD.  Am I enjoy it? Off course I am.  But am I not confused? well... sometimes ^_^'  Nonton drakor ini kuanggap hiburan, karena hari-hari yang biasanya penuh jadwal & to do list, sekarang kosong. Selain itu, juga buat melatih otakku, supaya terus aktif, mengaitkan berbagai story line without being halu... ha...ha.... Semoga saja corona ini segera berlalu, supaya aku bisa ngatur jadwal les Eba lagi, antar jemput sekolah, ketemu teman-

Menikmati hidup

Buatku hidup itu terasa lucu.  Selain itu juga terasa singkat, menyenangkan, indah dan tidak pernah membuat puas.  Bayangkan saja, dari 43 tahun kehidupan, rasanya aku sudah melakukan banyak hal.  Bekerja dari usia muda, jalan-jalan ke beberapa tempat, menemukan cinta, memiliki anak dan merawatnya, berhenti bekerja dan menjadi full time mom.  Dan tidak hanya hal-hal bagus, tapi juga hal-hal yang rasanya lebih baik dilupakan.  Patah hati, sakit hati, masalah dengan orang tua dan sakit.  Banyak hal yang setiap hari dijalani, tapi juga di waktu yang bersamaan rasanya seperti tidak nyata. Kadang saat mau tertidur, mereview ulang apa yang terjadi sehari tadi dan merasa "kok cuma begini, tapi kok waktuku habis".  Aku juga bukan orang yang pintar menulis, tidak pintar menuangkan pikiran.  Berpikir dalam bahasa ibu dan bahasa Inggris yang terpatah-patah.  Menulis banyak diary tapi malu membaca ulang.  Memulai banyak blog tapi tidak menuntaskannya.  Tapi, mungkin ini saatnya aku belaj